Selasa, 30 Oktober 2012

System pendidikan setelah muncul mekanikal partial



Jika raw-input dan instrumental input baik, maka akan menghasilkan proses yang baik dan akhirnya baik pula produkyang dihasilkan. Kelemahan paradigma pendidikan tersebut nampak jelas, yakni dunia pendidikan diperlakukan sebagai sistem yang bersifat mekanik yang perbaikannya bisa bersifat partial, bagian mana yang dianggap tidak baik,adapun bentuk pendidikan setelah munculnya mekanik partial seperti yang tlah kita ketahui pendidikan ini di perlakukan sebagai sistem mekanik yaitu dimana di sistem ini yaitu komponen input-proses-dan out put. jika sistem ini mempunyai masalah maka untuk memperbaiki sistem tersebut harus menggunakan sistem yang bersifat partial.hal ini memang jauh dari realitas dan keb
enaran.
Kelemahan mendasar paradigma pendidikan kapitalistik tersebut yaitu menempatkan pendidikan (berikut pernik-pernik sistem yang ada di dalamnya) sebagai sistem mekanik, dimana permasalahannya dan solusi pemecahannya bersifat parsial sehingga dunia pendidikan terkesan sebagai konstruksi yang penuh dengan tambalan, dan sulaman. Mekanisme program-program pemerintah dalam dunia pendidikan masih bersifat sebagai jawaban dari permasalahan (kuratif), padahal sejatinya hendaklah bersifat preventif. Jikalau sekarang peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan menengah kejuruan sedang digalak-galakkan oleh Depdiknas sebagai upaya mencetak output yang dapat terserap ke dalam dunia usaha, mengapa hal itu tidak pernah terpikirkan lima atau sepuluh tahun lalu?
Paradigma pendidikan yang dianggap jadul (kuno) tersebut adalah paradigma pendidikan kapitalistik yang menganut konsep input-proces-output, yang telah menjadikan sekolah sebagai pabrik pengolahan peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar