Alasan Pendidikan Seumur Hidup
a. Alasan Keadilan
Terselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas dikalangan
masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan
terwujudnya keadilan social. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya
merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya
berarti pula persamaan social, ekonomi, dan politik. Hinsen menunjukkan
konteks yang lebih luas yaitu dengan terselenggaranya pendidikan seumur
hidup yang lebih baik akan membuka peluang bagi perkembangan nasional
untuk mencapai tingkat persamaan internasional (Cropley : 33). Dalam
hubungan ini Bowle mengemukakan statemen bahwa pendidikan seumur hidup
pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk
melestarikan ketidakadilan social (Cropley : 33).
b. Alasan Perkembangan IPTEK
Pertumbuhan teknologi menyebabkan peningkatan penyediaan informasi yang
berakibat pada meningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya angka
kematian. Di segi lain muncul pendekatan-pendekatan baru dan perubahan
orientasi dalam proses belajar mengajar, konsep pengembangan tingkah
tingkah laku, perubahan peran guru dan siswa, munculnya berbagai tenaga
kependidikan nonguru, pendayagunaan sumber belajar yang semakin
bervariasi, dan lain-lain.Kesemuanya itu mengandung potensi yang kaya
bagi terselenggaranya pendidikan sepanjang hidup.
Contoh: Komputer
dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya
orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronok seperti
computer, internet, dan hanphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur.
Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya,
bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh
positif perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan
dan wawasan masyarakat kita.
c. alasan ekonomi
Persoalan
pendididkan seumur hidup dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan
pendidikan, produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di Negara sedang
berkembang biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas
pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan
untuk mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan , sedangkan di sisi
lain keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali
di Negara yang sudah maju teknologinya, yaitu dengan munculnya kebutuhan
untuk memacu kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan. Beberapa
Negara maju merasakan beratnya beban biaya penyelenggaraan pendidikan
itu. Beberapa alternative dilakukan untuk mengatasi mengatasi masalah
pembiayaan itu antara lain dengan cara memperbesar daya serap sekolah
misalnya dengan system double shift, memperpendek masa pendidikan,
meningkatkan pendayagunaan teknologi pendidikan, mendiseminasikan
inovasi-inovasi pendidikan, dan sebagainya. Dalam hubungannya dengan
masalah tersebut pendidikan seumur hidup yang secara radikal mendasarkan
diri pada konsep baru dalam pemrosesan pendidikan memiliki implikasi
pembiayaan pendidikan yang lebih luas dan lebih longgar(Cropley : 35).
Pertanyaan yang diajukan oleh pakar ekonomi lazimnya ialah apakah
pendidikan seumur hidup dapat meningkatkan rate of return pendidikan?
Misalnya dengan biaya pendidikan sebesar 1 juta rupiah maka sebagai
hasil pendidikan akan meningkatkan GNP 4 juta rupiah. Terhadap persoalan
tersebur para pendukung pendidikan seumur hidup menyatakan secara lebih
berhati-hati, yakni bahwa keuntungan yang diperoleh dari pendidikan
seumur hidup terutama berupa peningkatan kualitas hidup, kemaknaan diri
(self fullfilment), melepaskan diri dari belenggu kebodohan, kemiskinan
dan eksploitasi, kalaupun bukan peningkatan produksi kerja dan GNP
(Cropley : 35-36). Contoh:
• Seseorang peternak ayam yang berusaha
mencari tahu bagaimana agar ayam-ayamnya tumbuh besar dan sehat, dan
juga mencari tahu bagaimana agar ayam-ayamnya menghasilkan telur ayam
yang bagus melalui internat dan beberapa buku.
d. Alasan Sosial
Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan
keluarga, remaja dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan
perkembangan iptek.
Perkembangan iptek yang demikian pesat yang
telah melanda negara maju dan negara-negara sedang berkembang memberikan
dampak yang besar terhadap terjadinya perubahan-perubahan kehidupan
sosial ekonomi dan nilai budaya.
Seperti :
berubahnya corak
pekerjaan, status dan peran adolesen versus kelompok dewasa, hubungan
sosial pekerja dengan atasannya, khususnya bertambahnya usia harapan
hidup dan menurunnya jumlah kematian bayi dan yang tidak kalah
pentingnya ialah berubahnya sistem dan peranan lembaga pendidikan.
e. Alasan Sifat Pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan iptek di satu sisi dalam skala
besar meminta pekerjaan tangan diganti dengan mesin, tetapi disisi yang
lain juga member andil kepada munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang
banyak menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru dalam
memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang
selalu saja berubah.
Untuk dapat menangani pekerjaan-pekerjaan yang
menuntut persyaratan-persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk
selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus.
Kondisi seperti ini mengandung implikasi bahwa pendidikan seumur hidup
merupakan alternative yang dapat mengantisipasi pemecahan masalah-maslah
yang dihadapi oleh pekerja-pekerja di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar